CONTOH MAKALAH KASIH SAYANG DALAM PENDIDIKAN|a. Keluarga sebagai yang pertama b. Keluarga sebagai pusat ketenangan hidup c. Keluarga sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan d. Keluarga sebagai pusat agama.

 

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Dalam lingkungan keluarga, orangtua merupakan pendidk. Kasih sayang merupakan aspek yang mendominasi hubungan orang tua dan anak, sehingga keharmonisan keluarga dapat terjalain. Di dalam sebuah literatur dikatakan bahwa keluarga memiliki peranan tertentu diantaranya :
a. Keluarga sebagai yang pertama
b. Keluarga sebagai pusat ketenangan hidup
c. Keluarga sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan

d. Keluarga sebagai pusat agama.
Dalam lingkungan sekolah, kasih sayang perlu dijadikan dasar bagi para pendidik dalam mendidik anak didik. Dengan ketulusan dan rasa kasih sayang pendidik, anak didik akan merasa senang mengikuti proses pendidikan sehingga diharapkan tujuan pendidikan akan mudah diwujudkan.
Pada kenyataannya banyak ditemukan pendidik dan anak didik yang salah mengartikan makna kasih sayang. Para orangtua sebagai pendidik di lingkungan keluarga seringkali mamberikan kasih sayang kepada anak-anaknya secara berlebihan, dan itu dapat berakibat buruk bagi anaknya kelak. Karena sesungguhnya orangtua yang baik adalah orangtua yang menempatkan kasih sayang dalam mendidik anak pada tempatnya yang tepat.

1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah Kasih Sayang Dalam Pendidikan ini antara lain:
Sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Pedagogik.
Memberi pengalaman langsung untuk memecahkan masalah pendidikan anak.
Mengetahui bagaimana seharusnya memberikan kasih sayang dalam pendidikan.

BAB II
KASIH SAYANG DALAM PENDIDIKAN

2.1 Pengertian Kasih Sayang Dalam Pendidikan.
Kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik diantara dua orang manusia atau lebih. Pola hubungan ini ditandai oleh adanya perasaan sayang, saling mengasihi, saling mencintai, saling memperhatikan dan saling memberi.
Kasih sayang adalah kebutuhan alami manusia. Seperti manusia yang tidak bisa hidup tanpa makan dan minum, maka manusia juga tidak bisa hidup tanpa kasih sayang. Manusia mencintai dirinya dan ingin dicintai orang lain.
Dalam kehidupan, anak-anak lebih membutuhkan kasih sayang daripada orang dewasa. Sebagai buktinya, seorang anak tidak begitu peka apakah ia tinggal di gunung atau di istana, jenis pakaian apa yang dikenakan atau menu makanan apa yang dimakan. Tapi anak akan sangat peka terhadap perasaan orang lain terhadapnya.
Kasih sayang akan mempengaruhi kesehatan fisik. Hati yang berbunga-bunga karena limpahan kasih sayang akan menyehatkan syaraf dan juga fisik. Anak-anak yang kenyang dengan kasih sayang orangtuanya, tubuhnya lebih sehat dari anak yang kurang mendapat kasih sayang orangtuanya.
Anak-anak yang besar dalam limpahan kasih sayang akan menjadi anak-anak yang memiliki hati yang hangat. Karena sudah merasakan kabahagiaan kasih sayang dari orangtuanya, maka ia juga akan memperlakukan orang lain dengan penuh kecintaan. Ketika ia dewasa ia akan belajar mencintai isterinya, anak-anaknya, sahabat dan masyarakat di sekitar dengan maksimal.
Kasih sayang juga akan menyelamatkan anak-anak dari sifat-sifat kerdil. Anak-anak yang kurang atau tidak mendapatkan kasih sayang orangtuanya akan tumbuh sebagai anak yang merasa terkucilkan. Ia akan membenci orangtua dan orang lain dan besar kemungkinan akan menjadi anak-anak yang suka melakukan hal-hal yang berbahaya.
Pendidik yang mempunyai rasa kasih sayang terhadap anak didikn tentunya akan selalu berupaya menjaga, melindungi, membimbing, mengajari, melatih, membantu dan memberikan segala yang terbaik untuk anak didiknya.
Dalam proses pendidikan di sekolah, peran orangtua digantikan oleh guru, sehingga dalam proses belajar mengajar diharuskan adanya pola hubungan mendidik yang dilandasi oleh kasih sayang pendidik kepada terdidik agar terjalin ikatan perasaan yang dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan.

2.2 Mengapa Perlu Adanya Kasih Sayang dalam Pendidikan.
Kasih sayang adalah dasar pendidikan, Jan Lightart (1959-1916) seorang ahli pendidikan dari negeri Belanda menyatakan bahwa "Pendidikan adalah soal kecintaan (kasih sayang), kesabaran dan kebijaksanaan. Adapun kesabaran dan kebijaksanaan akan berkembang jika didukung oleh kecintaan dan kasih sayang.
Kasih sayang dalam pendidikan sangat penting untuk diterapkan. Akan tetapi, dalam penerapan kasih sayang tersebut perlu adanya batasan-batasn tertentu, karena kasih sayang yang berlebihan akan memberikan dampak yang tidak diharapkan.
Kasih sayang itu seperti air atau makanan, apabila diberikan dengan ukuran yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal, akan tetapi kalau diberikan secara berlebih akan berubah menjadi sesuatu yang tidak baik.
Pendidik harus menyadari bahwa suatu hari anak-anak akan lepas dan anak-anak tidak akan selalu menjadi anak-anak. Mereka akan tumbuh menjadi dewasa dan harus bergaul dalam kehidupan sosial, yang nantinya akan menemukan hal-hal yang menyenangkan, menyedihkan, menyengsarakan dan membahagiakan.
Sebagai pendidik yang baik, mereka harus mempersiapkan sesuatu untuk masa depan anak-anak. Mereka harus dididik supaya menjadi manusia yang tangguh di hari esok. Jangan membiarkan mereka menjadi anak-anak yang tidak berdaya, lemah dan selalu mengiba-ngiba uluran tangan orang lain.
Seperti yang dikemikakan di atas bahawa pemberian kasih sayang harus tepat jangan berlebihan, karena pemberian kasih sayang yang berlebihan akan memberikan akibat negatif antara lain:
a. Akan tumbuh sikap yang ingin selalu diperlakukan secara istimewa.
b. Kurang cakap dalam memecahkan masalah..
c. Kurang percaya diri, tidak mau mengambil resiko dan selalu mengharapkan uluran tangan orang lain.
d. Kesulitan dalam mengembangkan diri.
e. Di masa yang akan dating akan menjadi manusia yang sombong dan suka memaksakan kehendak.
2.3 Bagaimana Peran Kasih Sayang Dalam Pendidikan.
Pemahaman pendidik terhadap konsep kasih sayang mendasari bagaimana sikap pendidik dalam menjalankan proses pendidikan sehingga anak didik dapat belajar dalam suasana yang penuh dengan kehangatan dan proses belajarpun akan terasa lebih menyenangkan
Peranan kasih sayang dalam pendidikan baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam membentuk sikap, kepribadian dan perilaku anak. Banyak peran yang semestinya dilakukan para pendidik,diantaranya:

a. Pendidik sebagai pembimbing.

Realitas di masyarakat menunjukan bahwa perilaku menyimpang anak-anak seperti kebrytalan, kecanduan narkoba, pemurung, apatis dan sebagainya muncul dilator belakangi oleh kondisi dimana anak tumbuh dalam keluarga yang tidak memberikan kepuasan kasih sayang terhadap dirinya.
Hal ini menjadi tantangan pendidikan manakala kehidupan di kota besar dipenuhi oleh kesibukan orangtua dengan berbagai aktivitas pekerjaannya. Pendidikan khususnya di sekolah, menjadi alternative dalam meminimalisir perilaku negatif anak.
Dengan kasih sayang yang diberikan oleh pendidik, anak akan mendapatkan bimbingan untuk menjalani kehidupan, baik yang sedang dijalani saat ini maupun bekal kehidupan di masa yang akan dating.
Dalam berbagai kasus tidak sedikit ditemukan karena tidaka mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya, pendidik ditempatkan sebagai tempat bertanya, mengadu, meminta pendapat, berkeluh kesah, curhat, berlindung dan posisi lainnya dalam diri seorang anak didik.

b. Pendidik sebagai pembentuk kepribadian
Tindakan-tindakan kriminal seperti mencuri, bunuh diri atau kejahatan lain bisa dilakukan seorang anak karena kepribadian yang terkoyak-koyak atau sakit hati karena kehilangan kasih sayang oarangtuanya. Dalam kehidupan sehari-hari, keterlibatan atau pergaulan anak tidak hanya terjadi dalam lingkungan keluarga atau masyarakat, tetapi juga di sekolah.
Pendidik yang baik akan memperhatikan hal ini sebagai bagian dari perannya dalam menjalankan proses pendidikan. Pembentukan kepribadian anak di sekolah merupakan hal yang tidak mudah, terbukti dengan beberapa pemberitaan di media masa/koran, seorang anak didik yang melakukan bunuh diri karena ingin menyelamatkan harga diri dari rasa malu yang dialaminya karena tidak dapat membayar uang sekolah.

c. Pendidik sebagai tempat perlindungan
Tindakan anak yang kabur dari rumah-rumah mereka akibat tidak menemukan kasih sayang di dalam rumahnya. Dalam tindakan ini anak akan mencari perlindungan kepada siapa saja yang dianggap dekat atau yang dapat memberikan perhatian, beruntung jika mereka mendapat perlindungan pada orang yang berlatar belakang baik, tetapi jika sebaliknya, maka akan berakibat merusak masa depannya.
Menyikapi kasus ini, jika seorang pendidik dapat memberikan kasih sayang, maka ada kecenderungan anak akan mencari perlindungan kepadanya. Pada kondisi ini, pendidik semestinya berlaku bijaksana, mendengarkan masalah yang dihadapi anak, memberikan nasehat dan sebisa mungkin menyadarkan tindakan yang dilakukan anak atau bahkan menjembatani permasalahan anak dengan orangtuanya.

d. Pendidik sebagai figur tauladan.
Dalam kehidupan berkeluarga, orangtua pasti mencintai anak-anaknya, tetapi kasih sayang saja tidak cukup untuk memenuhi tuntutan psikologis anak-anak. Kasih sayang itu harus tergambarkan dalam perilaku ayah-ibu mereka, kasih sayang itu harus terlihat dalam pelukan, senyuman, bahkan dalam nada bicara orangtua mereka.
Maknanya, kasih sayang itu ternyata harus terwujud melalui perilaku secara kongkrit atau tidak hanya bicara "saya menyayangi atau saya emncintai". Kasih sayang yang terwujud melalui perilaku, disampingsecara psikologis akan dirasakan anak, juga perilaku itu akan menjadi contoh tauladan apalagi pada anakyang menginjak remaja.
Seorang pendidik yamg berperilaku ramah, hangat dan selalu tersenyum, tidak memperlihatkan muka kusam atau kesal, merespon pembicaraan atau pertanyaan anak didik, akan menumbuhkan kondisi psikoligis yang menyenangkan bagi anak. Anak tidak takut berbicara, dapat mencurahkan isi hatinya saat menghadapi masalah dan anak akan senang melibatkan diri dalam kegiatan di sekolah. Perilaku anak didik yang terbentuk ini pada dasarnya merupakan hasil dari mencontoh atau mentauladani perilaku yang memperlihatkan pendidik.

e. Pendidik sebagai sumber pengetahuan
Dalam proses pendidikan, dimana terjadi transformasi pengetahuan sikap memberi dan melarang semestinya dilakukan hati-hati terhadap anak didik. Pengetahuan dapat mengubah sikap dan perilaku anak, berubah positif apabila pengetahuan yang diterima anak sesuai dengan masanya dan sebaliknya apabila tidak sesuai akan membentuk perilaku anak yang negatif.
Oleh karena itu, seorang pendidik harus memehami dalam mentransfer pengetahuan dengan didasari oleh kasih sayang pada saat memberikan dan melarang bahkan memikirkan sikap dan perilaku anak didik dikemudian hari.

Hal-hal yang mungkin terjadi apabila pendidik tidak hati-hati dalam mentrasfer pengetahuan, antara lain:
a. Akan merusak jalinan kasih sayang di antara pendidik dan anak didik. Anak-anak akan meragukan atau bahkan mungkin akan menganggap pendidik tidak dapat mengajar dengan baik.
b. Anak-anak akan belajar pada sumber lain yang apabila tidak dibimbing tidak menutup kemungkinan menghasilkan perilaku yang tidak diharapkan.
c. Kurangnya bimbingan dari pendidik akan menumbuhkan perilaku yang tidak tanggung jawab atas perbuatannya.
Dengan demikian, maka jelas bahwa kasih sayang dalam pendidikan memegang peranan penting, bagi pendidik di lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Dalam lingkungan keluarga, kasih sayang merupakan aspek yang mendominasi hubungan orangtua dan anak sehingga terjalin keharmonisan keluarga.
Dalam lingkungan sekolah, kasih sayang perlu mendasari peran pendidik dalam mendidik anak didik sehingga dengan ketulusan dan rasa kasih sayang pendidik, anak didik akan merasa senang dalam mengikuti proses balajar mengajar guna tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam lingkungan masyarakat, kasih sayang merupakan cerminan kasih sayang yang diperoleh anak di dalam lingkungan keluarga dan sekolah sehingga kelak anak akan berguna dan dapat beradaptasi dalam lingkungan masyarakat denagn baik.

BAB III
APLIKASI DI SEKOLAH DASAR

Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak didik. Guru sebagai pendidik dan sebagai orangtua kedua bagi anak didik seyogianya dalam memberikan pendidikan selalu dilandasi kasih sayang yang tulus. Apalgi anak didik pada usia sekolah dasar sangat membutuhkan kasih sayang yang labih jika di bandingkan pada jenjang pendidkan yang lainnya.
Dalam pergaulan pendidikan, motif intrinsik yang perlu ada pada diri pendidik adalah rasa kasih sayang terhadap anak didik. Atas dasar kasih sayang ini pendidik akan rela berkorban demi kepentingan anak didiknya, bahkan mungkin tanpa imbalan sekalipun. Sebaliknya apabila motif pendidik bertindak bukan atas dasar kasih sayang, misalnya karena gaji atau imbalan lainnya, apabila gaji atau imbalan tersebut kurang atau tidak ada, maka pendidik cenderung akan kurang atau bahkan tidak akan memeberikan bimbingan dan tindakan-tindakan lainnya demi kepentingan anak.
Kasih sayang yang diberikan oleh guru dengan cara yang tepat sesuai dengan porsinya, tidak berlebihan dapat memberikan hasil belajar yang optimal. Sedangkan kasih sayang yang diberikan secara tidak tepat dan berlebihan, hasilnya pun tidak sesuai bahkan jauh dengan yang diharapkan.
Aplikasi kasih sayang dalam pendidikan di Sekolah Dasar pada saat ini sudah cukup terlaksana dengan baik. Jika kita bandingkan cara mendidik pada masa lalu yang cenderung dilakukan dengan cara militer, sedangkan pada saat ini pendidikan dilaksanakan dengan cara edukatif. Pada saai ini sekolah dijadikan rumah kedua yang dapat memberikan kasih sayang.


BAB IV
KESIMPULAN DAN TANGGAPAN


4.1 Kesimpulan

Dalam lingkungan keluarga, kasih sayang merupakan aspek yang mendominasi hubungan orangtua dan anak sehingga terjalin keharmonisan keluarga.
Dalam lingkungan sekolah, kasih sayang perlu mendasari peran pendidik dalam mendidik anak didik sehingga dengan ketulusan dan rasa kasih sayang pendidik, anak didik akan merasa senang dalam mengikuti proses balajar mengajar guna tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam lingkungan masyarakat, kasih sayang merupakan cerminan kasih sayang yang diperoleh anak di dalam lingkungan keluarga dan sekolah sehingga kelak anak akan berguna dan dapat beradaptasi dalam lingkungan masyarakat denagn baik.

4.2 Tanggapan
Dalam memberikan pendidikan, orangtua sebagai pendidik di lingkungan keluarga maupun guru sebagai pendidik di lingkungan sekolah harus selalu dilandasi oleh kasih sayang, sehingga kegiatan mendidik pun penuh dengan kehangatan dan akan terasa lebih menyenangkan. Kasih sayang yang diberikan seyogianya dilaksanakan secara tepat dan tidak berlebihan, guna tercapainya tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Sadulloh Uyoh, Bambang Robandi dan Agus Muharam. 2007. Pedagogik.Bandung: Cipta Utama
 Syarifudi, Tatang dan Kurniasih, (2009).Pedagogik. Surabaya: Percikan Ilmu.
 Hhtp/www.google.com/kasih sayang dalam pendidikan
 Hhtp/www.yahoo.com/kasih sayang dalam pendidikan

DMC