Waspada Laptop Bisa Merusak Sperma - Peringatan ini ditujukan bagi para pengguna laptop atau
notebook, sebaiknya gunakanlah laptop anda di meja dan jangan dipangku. Karena,
bisa menghambat pembentukan sperma yang berakibat kepada kemandulan. Walaupun
dari namanya, komputer kecil ini digunakan dengan cara dipangku. Tapi bagi para
pria muda, termasuk juga remaja pria sebaiknya tidak menggunakan laptop dengan
cara tersebut. Karena hal ini dapat mempengaruhi kesuburannya atau dengan kata
lain dapat menyebabkan kemandulan.
Laptop yang dioperasikan dengan cara dipangku,
akan menyebabkan suhu yang tinggi, yang dapat memanaskan daerah skrotum (buah
pelir) sehingga mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma dari seorang pria.
Skrotum merupakan tempat pembuatan sperma. Dan suhu yang tinggi akan menghambat
pembentukan sperma.
Menurut jurnal Human Reproduction, pria
muda yang menggunakan laptop beberapa kali dalam sehari selama beberapa tahun
berisiko paling besar karena pada saat 15-20 tahun kemudian masalah baru akan
timbul saat mereka berencana mempunyai keluarga. Belum diketahui dengan pasti
berapa lama laptop dapat digunakan dengan aman. Dari 29 pria sehat yang menjadi
sukarelawan, yang berusia antara 21-35 tahun, dilakukan pengukuran suhu
skrotum, sebelum dan setelah penggunaan laptop dengan cara dipangku.
Walaupun laptop tersebut tidak dinyalakan, hanya
dengan dipangku saja, telah terjadi kenaikan suhu sekitar 2,1 derajat Celsius.
Dan bila dinyalakan, maka terjadi kenaikan suhu sebesar 2,8 derajat Celsius
pada sisi kanan dan 2,6 derajat Celsius pada sisi kiri. Hal ini menunjukkan
suhu yang tinggi pada skrotum terjadi sebagai akibat posisi tubuh (kedua paha
yang dirapatkan) dan efek panas dari laptop. Dua tahun lalu juga pernah dilaporkan,
dimana seorang pria yang berusia sekitar 50 tahun mengalami luka bakar pada
penis-nya saat menggunakan laptop selama 1 jam dengan cara dipangku.
"Naiknya temperatur pada skrotum cukup
untuk menyebabkan perubahan pada parameter sperma" tegas Dr. Yefim Sheynkin,
seorang guru besar urology di State University of New York.
"Penggunaan (laptop) jangka panjang
kemungkinan memiliki efek yang merusak pada kesehatan reproduksi para
pria" ujarnya. "Sangat sulit untuk memprediksi berapa lama komputer
dapat dipakai secara aman" tegas Dr. Sheynkin seperti dilansir Reuters.
"Bisa saja temperatur testikel akan naik tak berapa lama setelah laptop
dinyalakan". Penelitian ini dimuat pada jurnal Human production.
Pria dewasa dan mereka yang beranjak remaja yang
menggunakan laptop beberapa kali sehari menghadapi risiko yang lebih besar
seiring berjalannya waktu.
Sheynkin mengkhawatirkan jika penggunaan laptop
tidak dikurangi, pada 15 - 20 tahun mendatang saat mereka siap membina
keluarga, para pria ini bisa menghadapi masalah. (to)