OTAK- DILUAR BATAS PEMIKIRAN MANUSIA
Otak Manusia sangatlah kompleks dan rumit cara kerjanya, akan tetapi dalam bentuk yang hanya sebesar bola sepak ini sampai sekarang masih belum bisa tertandingi oleh komputer manapun dengan tehnologi tinggi super cepat sekalipun. Didalam otak manusia terdapat multi prosesor yang bekerja simultan dan sangatlah canggih, serta hard-disk berkapasitas luar biasa besar.
Akan tetapi, ternyata, ada sebagian otak manusia yang tidak mendapat supply darah, dan baru mendapat aliran darah ( supply oksigen ), bilamana orang tersebut melakukan gerak sholat ( seperti sujud, dll ) dengan jangka waktu tertentu.
Ini menjelaskan mengapa kita diwajibkan sholat 5 ( lima ) waktu setiap harinya. Ini menjelaskan mengenai hadits yang menyampaikan bahwa sholat itu bisa menjauhkan kita dari perbuatan jahat, zina, dll.
Ternyata dengan teralirinya bagian otak tertentu dengan darah ( karena sholat, sujud ), maka dengan aktifnya bagian otak tersebut, kita bisa mengendalikan -mengontrol keinginan-keinginan buruk, emosi tinggi dan temperamen labil yang sering mengganggu kita.
Hingga dengan di-alirinya bagian otak tersebut, maka kontrol, pengendalian diri dan percaya diri akan meningkat. Akan tetapi bilamana bagian otak tersebut tidak pernah di-aliri darah ( karena tidak pernah sholat, sujud ), maka walaupun orang itu mengetahui misalnya : tidak boleh melakukan hal ini-itu, tidak boleh emosian, tidak boleh berfikiran sempit, jahat, dll. akan tetapi dirinya tidak bisa mengontrol - mengendalikannya sehingga selalu melakukan hal-hal yang merugikan dirinya, bahkan berbuat jahat.
Jadi secara teknis, masih banyak multi prosesor yang belum berfungsi di otak kita, karena belum mendapat catu-daya ( supply voltage ), Masih banyak bagian otak yang belum berfungsi karena tidak/belum mendapat supply - yaitu aliran darah.
Bilamana kita bisa memberikan catu daya - aliran voltage ke multi-prosesor yang belum aktif itu, maka akan terjadi peningkatan yang luar biasa pada unjuk kerja komputer / otak kita itu. Bilamana kita berhasil mengaktifkan aliran darah ke berbagai bagian otak yang sebelumnya tidak/kurang mendapatkan aliran darah, maka berbagai kekuatan, kemampuan dan potensi yang tersembunyi bisa bermunculan, aktif.
Terjadi peningkatan pada berbagai hal, yang diluar batas kemampuan manusia biasa, seperti munculnya indera ke 6 (enam), intuisi, ide-ide gemilang, kepekaan terhadap berbagai hal, kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, dll. hal, Yaah, akan sangat panjang bila dijelaskan satu persatu. ( Berbagai fitur-fitur canggih diluar logika ).
Hidrosefalus, Si Kepala Besar
Oleh nina
Sabtu, 06-Maret-2004, 15:35:30 391 klik
Eko Prasetyo Ahli Bedah Saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
---------------------------------------------------
Penyakit ini semakin populer saja. Berita seorang anak yang menderita kelainan otak ini tak jarang menghias di berbagai media di Tanah Air.
Kondisi fisik penderita memang sangat memprihatinkan dan menyentuh hati nurani, terlebih penyakit ini banyak diderita oleh orang yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Akibatnya, penanganan penderita sering terlambat dan tidak memungkinkan lagi dilakukan tindakan bedah.
SECARA anatomi, di dalam ruang tengkorak, selain terdapat jaringan otak, juga terdapat struktur pembuluh darah dan cairan otak. Cairan otak terletak di dalam ruang khusus yang disebut sebagai ventrikel dan diproduksi oleh sel-sel dalam ventrikel yang dikenal sebagai pleksus khoroideus. Jumlah produksi cairan tersebut pada manusia adalah 0,35 mililiter (ml) setiap menit atau 500 ml sehari. Cairan itu secara teratur diproduksi dan mengalir dari ventrikel satu ke yang lain, ke luar di sekitar otak, rongga sumsum tulang belakang kemudian di serap ke pembuluh darah balik. Sirkulasi, produksi, dan penyerapan cairan otak pertama kali diteliti oleh Cotugno pada tahun 1764.
Lalu apa manfaat cairan otak?
Pertama, cairan otak dapat bertindak sebagai shock absorber, yakni mengurangi efek trauma dari luar. Tak jauh berbeda dengan fungsi pegas kendaraan.
Kedua, cairan otak sebagai buoyancy yang membuat otak terapung sehingga dapat mengurangi beban otak dari 1.400 gram menjadi 50 gram. Hal itu penting untuk mengurangi penekanan atau geseran dasar otak dengan permukaan dasar ruang tengkorak yang tidak rata.
Berikutnya, cairan otak berfungsi seperti air kencing, yakni membuang produk sisa, termasuk obat-obatan yang berbahaya. Terakhir, cairan otak pula menjadi media transportasi hormon-hormon dan nutrisi yang diperlukan oleh sel-sel otak.
Hidrosefalus adalah jenis penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal). Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.
PATOGENESA gangguan aliran cairan otak-berdasarkan riset dari lembaga National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), Amerika Serikat-ada tiga jenis, yakni yang pertama gangguan aliran adanya hambatan sirkulasi, contoh tumor otak yang terdapat di dalam ventrikel akan menyumbat aliran cairan otak. Kedua, aliran cairan otak tidak tersumbat, sebaliknya cairan itu diproduksi berlebihan, akibatnya cairan otak bertambah banyak, contoh: tumor ganas di sel-sel yang memproduksi cairan otak.
Kemudian, yang ketiga, bila cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan tidak ada sumbatan, tetapi ada gangguan dalam proses penyerapan cairan ke pembuluh darah balik. Sehingga otomatis, jumlah cairan akan meningkat pula. Misalnya, bila ada cairan nanah (meningitis atau infeksi selaput otak) atau darah (akibat trauma) di sekitar tempat penyerapan.
Ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan, dapat perlahan atau progresif, menyebabkan ventrikel-ventrikel tersebut melebar, kemudian menekan jaringan otak sekitarnya. Tulang tengkorak bayi di bawah dua tahun yang belum menutup akan memungkinkan kepala bayi membesar.
Pembesaran kepala merupakan salah satu petunjuk klinis yang penting untuk mendeteksi hidrosefalus. Menurut peneliti Milrohat TH (1982), Paine RS (1967), dan Brett EM (1983), upaya pengukuran lingkar kepala secara serial dan teratur sangat penting dalam deteksi dini penyakit ini.
Perkembangan lingkar kepala normal pada bayi cukup bulan adalah 2 cm per bulan untuk 3 bulan pertama, 1 cm per bulan untuk 3 bulan kedua, dan 0,5 cm per bulan untuk 6 bulan berikutnya. Nellhaus pada tahun 1968 menciptakan diagram persentil lingkar kepala yang masih digunakan hingga sekarang.
Manifestasi klinis lain antara lain ialah ubun-ubun besar bayi akan melebar dan menonjol, pembuluh darah di kulit kepala makin jelas, gangguan sensorik-motorik, gangguan penglihatan (buta), gerakkan bola mata terganggu (juling), terjadi penurunan aktivitas mental yang progresif, bayi rewel, kejang, muntah-muntah, panas badan yang sulit dikendalikan, dan akhirnya gangguan pada fungsi vital akibat peninggian tekanan dalam ruang tengkorak yang berupa pernapasan lambat, denyut nadi turun dan naiknya tekanan darah sistolik.
Untuk menunjang dan melengkapi diagnosis, diperlukan pemeriksaan tambahan mulai dari yang sederhana, seperti foto polos kepala dan disusul dengan pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan sonografi menjadi data minimal untuk menilai pelebaran ventrikel dan ketebalan jaringan otak. Jika ketebalan kurang dari 2 cm, maka dinilai tindakan bedah tidak bermanfaat lagi.
Sedangkan pencitraan yang mampu melihat detail ruang tengkorak dan jaringan otak, dipilih pemeriksaan computerized tomography scan (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI) karena dapat mendeteksi struktur anatomi otak, dan penyebab hidrosefalus, misalnya tumor dalam rongga ventrikel yang semua itu berkaitan dengan strategi penanganan hidrosefalus.
NINDS menyebutkan bahwa kategori penanganan hidrosefalus adalah life saving and life sustaining yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis dini yang dilanjutkan dengan tindakan bedah secepatnya. Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan kematian penderita. Tindakan bedah pada hidrosefalus sesungguhnya telah dirintis sejak beberapa abad yang silam oleh Ferguson pada tahun 1898 berupa membuat shunt atau pintasan untuk mengalirkan cairan otak di ruang tengkorak yang tersumbat ke tempat lain dengan menggunakan alat sejenis kateter berdiameter kecil.
Cara mekanik ini terus berkembang, seperti Matson (1951) menciptakan pintasan dari rongga ventrikel ke saluran kencing (ventrikulo ureter), Ransohoff (1954) mengembangkan pintasan dari rongga ventrikel ke rongga dada (ventrikulo-pleural). Selanjutnya, Holter (1952), Scott (1955), dan Anthony J Raimondi (1972) memperkenalkan pintasan ke arah ruang jantung atria (ventrikulo-atrial) dan ke rongga perut (ventrikulo-peritoneal) yang alirannya searah dengan menggunakan katup pengaman.
Teknologi pintasan terus berkembang dengan ditemukan bahan-bahan yang inert seperti silikon yang sebelumnya menggunakan bahan polietilen. Hal itu penting karena selang pintasan itu ditanam di jaringan otak, kulit, dan rongga perut dalam waktu yang lama bahkan seumur hidup penderita sehingga perlu dihindarkan efek reaksi penolakan oleh tubuh. Produk selang pintasan kini semakin canggih, contoh ada yang dilengkapi dengan klep sehingga dapat diatur tekanan aliran cairan otak, ada juga dilapisi dengan bahan antibakteri dan ada campuran materi khusus sehingga selang lebih awet, lentur, dan tidak mudah putus.
Tindakan bedah pemasangan selang pintasan dilakukan setelah diagnosis dilengkapi dan indikasi serta syarat dipenuhi. Tindakan dilakukan terhadap penderita yang telah dibius total, ada sayatan kecil di daerah kepala dan dilakukan pembukaan tulang tengkorak dan selaput otak yang selanjutnya selang pintasan ventrikel di pasang, disusul kemudian dibuat sayatan kecil di daerah perut, dibuka rongga perut lalu ditanam selang pintasan rongga perut antara kedua ujung selang tersebut dihubungkan dengan sebuah selang pintasan yang ditanam di bawah kulit sehingga tidak terlihat dari luar.
Tindakan bedah harus septik-aseptik untuk menghindari komplikasi infeksi karena tindakan ini adalah menanam benda asing, yaitu selang pintasan dalam tubuh manusia sama halnya dengan pemasangan klep jantung buatan. Malah dianjurkan untuk kamar bedah beserta isinya, termasuk sarung tangan, harus free latex untuk mencegah reaksi jaringan.
Pada dekade terakhir, selain teknik bedah dengan menggunakan selang pintasan, pada kasus tertentu juga dipilih teknik neuroendoskopi dalam penanganan hidrosefalus. Endoskopi dapat digunakan sebagai alat diagnosis dan sekaligus tindakan bedah. Mixter pada tahun 1923 membuat pionir yang menggunakan alat endoskopi. Teknologi lensa dan digital yang makin berkembang pesat sangat pula mempengaruhi penemuan alat endoskopi.
VRIES pada tahun 1978 mengembangkan endoskopi yang canggih, yakni sebuah selang fiber-optik yang dilengkapi dengan peralatan bedah mikro dan sinar laser. Dengan demikian, melalui sebuah lubang di kepala, selang dipandu dengan layar televisi, dioperasikan alat bedah untuk membuka tumor yang menyumbat rongga ventrikel.
Hydrocephalus Association adalah sebuah organisasi non-profit yang didirikan oleh penderita dan keluarga penderita hidrosefalus di Amerika Serikat. Organisasi yang berdiri pada tahun 1983 dan berkantor di San Francisco itu memiliki ratusan anggota dan kegiatannya antara lain ialah penyuluhan dan konsultasi dengan para pakar, rekreasi bersama, serta pemberian beasiswa dan kesempatan bekerja bagi penderita hidrosefalus.
Mereka memiliki home page http://www.hydroassoc.org yang dapat diakses setiap saat
PENDAHULUANOtak merupakan organ penting bagi manusia, karena otaklahyang membedakan manusia dengan mahluk-mahluk Tuhan lainyang hidup di dunia ini. Meskipun besarnya kalah dibandingkandengan otak gajah atau kerbau misalnya, tetapi otak manusiajauh lebih unggul.Walaupun ukuran otak relatif kecil dibandingkan denganukuran tubuh manusia secara keseluruhan, otak menerima darahyang cukup banyak yakni 750 ml per menit atau 15 persen dariseluruh curah jantung dalam keadaan istirahat. Aliran darah yangmenuju ke jaringan otak adalah 50 - 55 ml per 100 grarn otak permenit.lJumlah darah yang mengalir ini relatif tidak mengalamivariasi yang begitu besar walau dalam keadaan yang ekstrimsekalipun. Ini disebabkan terdapatnya mekanisme khusus yangmengatur tetapnya aliran darah ke otak. Tentu saja terdapatkekecualian yakni bila terdapat karbondioksida yang berlebihandalam otak atau otak mengalami kekurangan oksigen yang berat.Pada usia lanjut, fungsi-fungsi sentral menurun, sehinggaantara lain terjadi penurunan proses belajar dan berpikir,aktivitas seksual, kebutuhan tidur, motivasi dan aktivitas padaumumnya. Dalam proses menua yang berjalan normal, massaotak pada usia 70 tahun menurun sampai 10 - 15%. Belum jelasapakah terjadi penurunan jumlah sel atau terjadi suatu "pengerutan". Pada kira-kira 10% manusia yang berumur 60 - 70tahun, terjadi penurunan massa otak sampai lebih dari 30% danterdapat 3 golongan yaitu :1. Demensia senilis/presenilis dari type Alzheimer dengan atrofiprimer berupa degenerasi atau penurunan jumlah sel dariotak besar.2. Demensia multiinfark dengan kausa vaskuler sebagai akibatsuatu arterioklerosis serebral.3. Bentuk-bentuk lain terutama karena kausa ekstrakranial.2Dengan sendirinya suatu terapi farmakologik hanya bisaberhasil bila terdapat suatu gangguan fungsional pada SSP.20 Cermin Dunia Kedokteran No. 34, 1984Perubahan-perubahan fisiologik dan patologik pada prosesmenua sangat kompleks, dan bisa menyebabkan gangguan afek-tif serta intelektual.ANATOMI - FISIOLOGI ALIRAN DARAH OTAKAliran darah yang menuju otak berasal dari dua buah arterikarotis dan sebagian berasal dari arteri vertebralis. Kedua arterivertebralis bergabung membentuk arteri basilaris otak belakangdan arteri ini berhubungan dengan kedua arteri karotis internayang juga berhubungan satu dengan lainnya membentuk suatusirkulus Willisi. Dengan demikian terjadilah jalinan kolateralyang cukup besar pada arteri-arteri besar yang mengurusjaringan otak. Adanya kolateral yang besar ini, maka pada orangmuda kedua arteri karotis biasanya dapat disumbat tanpamenimbulkan efek yang merugikan fungsi serebral. Sedangkanpada orang tua, arteri besar pada dasar otak sering mengalamisklerosis dan menyumbat arteri karotis, sehingga penyediaandarah ke otak berkurang sedemikian rupa sampai terjadigangguan fungsi serebral.3Terdapat beberapa hal yang mengatur aliran darah otak, yakni1. Pengaturan metabolismeBila metabolisme neuronal meningkat, produk CO2akan me-ningkat, sedangkan pH ekstra seluler akan menurun sehinggaterjadi vasodilatasi serebral yang menyebabkan peningkatanaliran darah.2. Autoregulasi serebralPengaturan ini merupakan kapasitas bawaan pembuluh darahuntuk mempertahankan aliran darah otak. Pembuluh darah otakmenyesuaikan lumennya pada ruang lingkupnya sedemikianrupa, sehingga aliran darah menetap, walaupun tekanan perfusiberubah. Pengaturan diameter lumen ini di sebut autoregulasi.Walaupun teori ini cukup menarik, tetapi terdapat bukti-buktiyang menunjukkan pengaruh faktor neurogenik padaautoregulasi ini. Cermin Dania Kedokteran No. 34, 1984 213. Pengaturan neurogenikPeran faktor neurogenik telah dibuktikan yakni berupapengawasan susunan saraf otonom yang terletak di batang otakdan diensefalon, serta inervasi alfa dan beta adrenergik dankolinergik. Adrenergik alfa bersifat vasokonstriktif, sedangkanadrenergik beta dan kolinergik mengakibatkan vasodilatasi.Peningkatan aliran darah hemisferik dapat disebabkan olehperangsangan formasio retikularis. Agaknya hal ini diakibatkanoleh peran faktor neurogenik dan akibat meningkatnyametabolisme otak.PATOFISIOLOGI INSUFISIENSI SEREBRAL DAN DEMENSIAInsufisiensi serebral merupakan salah satu jenis penyakitserebrovaskuler yang banyak dijumpai terutama pada usia lanjut.Proses patologik yang terjadi yaitu iskemia otak, yakni alirandarah ke suatu bagian otak berkurang sehingga menimbulkanmanifestasi klinik berupa gangguan fungsi serebral. Tergantungdari bagian otak yang mengalami iskemia maka gangguanfungsi serebral dapat berupa : tinitus, vertigo, gangguan berfikir,dan sebagainya. Terjadinya insufisiensi serebral dan gangguanmetabolisme otak saling berkaitan. Kelainan yang satu dapatmenyebabkan atau memperberat kelainan yang lain. Oleh karenaitu, kadang-kadang obat-obat yang digunakan atau dinyatakanbermanfaat pada insufisiensi serebral dapat pula digunakanuntuk meningkatkan atau memperbaiki metabolisme otak.Pada usia lanjut terjadi penurunan katekolamin terutamafungsi-fungsi dopamin pada berbagai daerah otak, sehingga bisaterjadi suatu ketidak-seimbangan antara dopamin dan asetikolinatau lebih baik disebut antara dopamin dan GABA. Dilain fihakjuga terjadi penurunan dari sistem kolinergik yaitu asetilkolin,asetikolinesterase dan asetilkolinetransferase, dimana antara laintelah diperiksa bahwa pada usia 50 tahun terjadi penurunan 40 -60% dari asetilkolintransferase dibanding dengan pada umur 20tahun.Pada proses berpikir, maka informasi didapat lalu disimpan (teoritis disimpan sampai mati), sehingga seharusnya informasitersebut setiap waktu dapat dipanggil (diingat) kembali.· Penyimpanan (Storage. ) mula-mula terjadi pada prosespemikiran jangka pendek (PPJP) (KZG = Kurzzeitgedacht-nis) yang lamanya beberapa detik sampai menit, mungkinjuga beberapa hari, kemudian disimpan dalam :· Proses Pemikiran Jangka Panjang (PPJPa) (LZG = Lang-zeitgedachtnis) dimana isi pikiran dikonsolidasi.Ada pendapat bahwa sebelum PPJP terdapat suatu Fase Inisialyang pendek dan antara PPJP dan PPJPa juga terdapat suatuFase Peralihan. Mekanisme fase pertama (PPJP) agaknyaterjadi dalam neuron-neuron pertama sedangkan pada fase kedua(PPJPa), terjadi sintesis protein yang diperkuat atau diubahsebagai akibat suatu peninggian RNA. Yang masih belum jelasialah apakah dalam fase kedua (PPJPa) ini :-- isi pikiran disimpan di dalam kode/file berupa sekuens asamamino atau :-- apakah karena perubahan morfologik terjadi proses transmisipada berbagai sinaps yang lebih efisien.Adalah suatu kenyataan bahwa tiap-tiap fase proses berpikirdapat dipengaruhi secara farmakologik.Beberapa contoh :Fase Inisial dan mungkin juga PPJP dapat dipengaruhi antaralain oleh renjatan listrik (Elektroshock) dan Narkosis.Skopolamin menghambat konsolidasi atau pemindahan isipikiran dari PPJP ke PPJPa dan efek ini dapat dihilangkandengan Fisostigmin : juga Benzodiazepin agaknya mem-punyai efek yang sama.Zat-zat yang dengan suatu cara tertentu mempengaruhimekanisme transmisi dalam sinaps terutama bekerja padaPPJP, tetapi juga ada pengaruh pada PPJPa, sedangkanzat-zat yang mempengaruhi sintesis protein (seperti Puro-misin, Sikloheksimid, dan Anisomisin) terutama hanyamempengaruhi PPJP dalam arti suatu amnesia retrograd. Efek zat-zat tersebut pada proses berpikir tidak hanya tergantung dari dosis tapi juga dari waktu kapan diberikan.Anatomi lokalisasi proses berpikir belum jelas benar tetapiumumnya dianggap terdapat suatu kerjasama antara diense-falon, hipokampus dan struktur-struktur fungsi limbik yang lain.Secara eksperimental zat-zat yang mempengaruhi proses berpikirdinilai dari kerjanya zat-zat tersebut pada proses belajar.Idealnya ialah bila bisa dibuktikan bahwa dengan pengaruhsuatu zat terjadi suatu reaksi tertentu yang lebih cepat dengankesalahan yang lebih sedikit dan dapat dikerjakan terus menerusdalam waktu yang lebih lama.OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK GANGGUANFUNGSI SEREBRALGangguan fungsi serebral dapat disebabkan oleh berbagaimacam sebab. Obat-obat yang dibicarakan di sini adalah untukgangguan fungsi akibat insufisiensi serebral dan menurunnyametabolisme otak. Manfaat obat-obat ini untuk menanggulangigangguan fungsi serebral masih belum mantap, karena data yangtersedia umumnya pada hewan percobaan sedangkan data ujiklinik pada manusia belum meyakinkan. Selain itu, parameterperbaikan fungsi serebral sukar diukur dengan pasti dan di-perlukan waktu yang lama dan dana yang besar untuk menilaimanfaat penggunaan obat-obat ini.Penggolongan obat berdasarkan cara kerjanya :1. Zat-zat dengan kerja utama pada peredaran darah serebral-- vasodilator misalnya Naftidrofuril, xantinolnikotinat.-- antikoagulan, plasmaekspander, penghambat agregasi.2. Zat-zat dengan kerja utama pada sel saraf-- zat yang mempengaruhi transmisi sinaps misalnya L-DOPAdan zat-zat sejenis DOPA (lergotril, Amfetamin); InhibitorMAO; Fisostigmin.-- Psikostimulan dan Analeptik sentral seperti Pemolin, Di-metilantinoetanol, Fenkamfamin, Meklofenoksat. -- zat-zat yang mempengaruhi sintesis protein misalnya asamorotik.-- Lain-lain misalnya Piritinol, Pirasetam, Kavain dan Prokain.Seringkali terjadi tumpang tindih dalam penggolongan di atasmisalnya Amfetamin yang merupakan zat sejenis DOPA jugaadalah suatu Psikostimulan.Penggolongan obat berdasarkan struktur kimianya :-- Alkaloid misalnya Dihidroergotoksin, Papaverin, derivat-derivat vitamin.-- Xanthin : Pentifilin, Pentoksifilin, Xantinol.-- Piperazin : Cinarizin, Flunarizin, Piribedil.-- Derivat asam Fenoksiasetat : Fenoksedil, Feksikain, Meklo-fenoksat.-- Feniletanolamin : Isoksuprin, Nilidrin, Oksifedrin, Tinofedrin.-- Lain-lain : Bensiklan, Betahistin, Siklandelat, Naftidrofuril,Pirasetam, Piritinol.Pada usia lanjut, maka prestasi serebral bisa menurun karenagangguan peredaran darah dan atau berkurangnya fungsi sel-selsaraf, sehingga bisa dibenarkan untuk memberikan obat-obattersebut di atas. Tidak boleh dilupakan bahwa perbaikan selainoleh pengaruh obat bisa juga disebabkan oleh efek plasebo danperbaikan yang spontan. Walaupun efek zat-zat tersebut masihsering dianggap kontroversial, akan tetapi pemikiran yang ingindicapai antara lain ialah :·perbaikan utilisasi/pemakaian 02dan glukosa oleh SSP·peningkatan resistensi jaringan otak terhadap hipoksia·peningkatan sintesis protein·perbaikan sirkulasi serebral·perbaikan prestasi dalam proses belajar dan berpikir.Obat-obat ini diindikasikan pada penurunan prestasi serebralyang disebabkan oleh berbagai kausa baik vaskuler maupun non-vaskuler.Obat-obat untuk insufisiensi serebralGolongan obat ini terutama diindikasikan untuk kelainanfungsi serebral yang diduga akibat gangguan penyediaan darah,atau berkurangnya aliran darah ke jaringan otak.1. HeksobendinHeksobendin (N, N-bis (3- (3,4,5-trimetoksi)-propil)-etilen--diamindihidroklorid merupakan vasodilator kuat yang dapatmeningkatkan aliran darah otak (cerebral blood flow) dan pasieniskemia serebral dan infark, baik pada daerah iskemik maupunpada daerah yang normal, tanpa adanya efeksteal4,5. Aliran darahotak total dan regional ini diukur dengan metode penyuntikanXenon 133 intra karotis.6Heksobendin diberikan intravena dan30 menit kemudian dilakukan pengukuran aliran darah otak.Selama penyelidikan ini diukur juga tekanan darah sistemik dandiambil contoh darah arteri dan vena jugularis untukpemeriksaan pCO2dan pO2. Terlihat peningkatan aliran darahotak sebanyak 15%, dengan penurunan resistensi vaskuler intraserebral yang menetap untuk 35 menit.7Pemberian heksobendinsecara oral juga meningkatkan aliran darah otak.22Cermin Dunia Kedokteran No. 34, 1984Infra cerebral steal dapat terjadi pada pemberian CO2kon-sentrasi tinggi, sehingga berdasarkan teori ini dibuatlah postulatbahwa pengobatan dengan vasodilator tidak efektif bahkanberbahaya pada pasien dengan infark akut. Tetapi penelitian lainpada anjing menunjukkan peningkatan aliran darah otak padapemberian inhalasi campuran CO25% dalam 02, yaknikonsentrasi yang sama seperti yang dianjurkan pada pemberianinhalasi intermiten pada manusia.aPeningkatan cerebral bloodflow ini terjadi melalui sirkulasi kolateral ke daerah yangiskemik.Pemberian heksobendin intravena meningkatkan aliran darahhemisferik pada daerah infark dengan sedikit atau tanpapenurunan tekanan darah sistemik.9Heksobendin juga tidakmempengaruhi metabolisme otak.2. Gabungan heksobendin, etamivan dan etofilin (Instenon)Etamivan merupakan perangsang susunan saraf pusat, yangtempat kerjanya diduga di substansia retikularis pada pusatpernafasan dan sirkulasi. Pemberian etamivan saja ternyatatidak memberikan perubahan yang berarti pada aliran darah.6Etifilin meningkatkan aliran darah koroner, mempunyai efekinotropik positif terhadap jantung serta mempunyai efek diuretikyang mengurangi edema serebri serta memperbaiki metabolismejaringan otak. Etofilin meningkatkan aliran darah pada daerahiskemik, sedangkan pada daerah normal perubahan hanyasedikit atau hampir tidak ada.6Gabungan dari ke tiga preparat ini rupa-rupanya mempunyaiefek sinergistik yakni meningkatnya aliran darah otak secaranyata. Penggunaan baik heksobendin maupun gabungan tigapreparat ini cukup popular di Eropa, tetapi di Amerika Serikatpenggunaannya masih terbatas pada keperluan penelitian.5,9DiIndonesia penggunaan obat ini masih dalam taraf permulaan danbelum pernah ada uji klinik atau publikasi mengenaipenggunaan obat ini.3. BensiklanObat ini merupakan suatu sikloalkano eter yang menyebab-kan vasodilatasi dengan jalan relaksasi otot-otot pembuluh da-rah tanpa adanya perubahan pada transmitor adrenergik didaerah inervasi adrenergik. Dengan demikian maka terjadivasodilatasi yang lebih banyak pada jaringan kolateral yangtadinya tidak berfungsi disekitar daerah yang iskemik, dan alir-an darah mikrosirkuler juga meningkat. Oleh karena terjadipeningkatan aliran darah di daerah iskemik yang lebih besar (40%) daripada di daerah lain (20%) maka tidak terjadi suatusteal syndrome.Obat ini meninggikan jumlah glukosa di otak, menimbulkantoleransi pada keadaan anoksia serta meningkatkan akumulasiglukosa dan kinin. Dengan demikian metabolisme otak disti-mulasi, dan terjadi suatu perubahan mekanisme transpor glu-kosa dan substrat yang lain pada sawar darah otak dengan jalanmeningkatkan permeabilitas sawar darah otak.l0Selain ituterjadi pengurangan tendensi aglutinasi platelet. Sesuai dengancara kerjanya, maka obat ini terutama bermanfaat bila terdapatsuatu insufisiensi sirkulasi otak. Dengan dosis 300-600 mg/hariselama 8 minggu, terlihat perbaikan dalam kriteria obyektifmaupun subyektif pada gangguan sirkulasi serebral11 Cermin Dania Kedokteran No. 34, 1984 234. Co-dergokrin mesilatObat ini terdiri dari dihidroergokornin mesilat, dihidroergo-kristin mesilat dan dihidroergokriptin mesilat dalam jumlah yangsama banyaknya.Khasiat campuran komponen-komponen ini antara lain adalah :reaktivasi neurotransmisi sentral dengan cara yang menye-rupai dopamin dan serotonin, yaitu stimulasi reseptor-reseptorpost sinaptikmenggantikan sebagian dari defisiensi neurotransmitor akibatproses menua dan menggunakannya secara lebih efiseinsebagai suatu agonis dopamin dan serotonin maka obat inimemulihkan fungsi serebral sehingga diharapkan terjadikemajuan-kemajuan gejala demensia.Obat ini meningkatkan aliran darah serebral (CBF) dan kon-sumsi oksigen, juga terjadi aktivasi suksinik oksidase (MAO),dan melakukan inhibisi ATP-ase, adenil siklase dan fosfodies-terase sehingga mengkonservasi konsumsi ATP.12Dosis yangdianjurkan adalah 3 - 6 mg/hari dan perbaikan gejala diharapkandalam 3 - 4 minggu, sehingga dianjurkan pemakaian dalamjangka waktu lama.5. PentoksifilinObat ini merupakan suatu derivat Xantin yang mempunyaimekanisme sebagai berikut :menghambat agregasi platelet dan eritrosit, memperbaikideformabilitas eritrosit serta mengurangi viskositas darah,sehingga terjadi peningkatan aliran darah otakmemperbaiki utilisasi Oksigen dan glukosa otak memperbaikipermeabilitas dinding sel serta fungsi sel otak sehinggaedema serebri berkurang.13Darimekanisme kerja obat ini maka dapat dimengerti bahwaobat ini terutama diindikasikan pada keadaan-keadaan di manaterdapat insufisiensi aliran darah otak. Dosis yang dianjurkanberkisar antara 300 - 1200 mg/hari selama 8 minggu.13-15Obat-obat yang meningkatkan atau memperbaiki metabolis-me otakGolongan obat ini diindikasikan untuk kelainan fungsi se-rebral yang terutama diduga akibat menurun atau terganggunyametabolisme otak.1. PirasetamObat ini adalah suatu derivat siklik gamma amino-butyricacid (GABA), tetapi tidak mempunyai sifat-sifat GABA.16Obatini disebut suatu Nootropik yang berarti :a. tidak mempunyai vasoaktivitas yang langsung, yakni tidakmenyebabkan vasodilatasi atau vasokonstriksi, tidak mem-pengaruhi aliran darah serebral total (total CBF) dan tidakmenyebabkan suatu steal phenomenon.b. tidak menyebabkan perubahan pada aktivitas dasar EEG. Obatini tidak mengubah ritme dasar EEG, tetapi menurunkanjumlah gelombang-gelombang delta.c. melewati sawar darah otak (blood brain barrier) dalam ke-adaan normal maupun patologikd. mempunyai efek samping yang minimale. tidak mempengaruhi sistem kardiovaskuler maupun per-napasan.12Mekanisme kerja obat ini adalah sebagai berikut :aktivasi metabolik peredaran darah otakmeningkatkan kecepatan metabolik serebral oksigen danglukosa regionalmenormalkan aliran darah ke daerah iskemik, bukan dengansuatu aktivitas langsung tetapi sekundermenurunkan rasio laktat/piruvatDosis yang dianjurkan ialah 2,4 - 4,8 g/hari, selama 6 - 12minggu.16-18Status obat ini masih dimintakan persetujuan kepadaFDA (Food Drug Administration).2. PiritinolSuatu derivat B6(piridoksin), yang termasuk juga golonganNootropik, menyebabkan peningkatan aliran darah otak secaraselektif terutama ke substansia grisea. Pada penyelidikanditemukan peningkatan aliran darah sebanyak 12% ke substan-sia grisea dan 4% ke substansia alba di daerah-daerah yangmempunyai sirkulasi patologik. Peningkatan aliran darah inimerupakan akibat sekunder dari peningkatan metabolisme.19Dengan pemberian obat ini, konsumsi glukosa oleh otak dinor-malkan kembali.20Piritinol juga menurunkan permeabilitas sawardarah otak terhadap fosfat, menurunkan kadar GABA danGABA-transaminase dan meningkatkan RNA residual dan RNAribosomal.12Aktivasi umum yang disebabkan obat inidiperkirakan karena pengaruhnya terhadap membran fosfolipideritrosit, di tempat mana terjadi peningkatan pengaturan molekul-molekul pada lapisan ganda fosfolipid.21Dosis yang dianjurkan ialah 600 - 800 mg/hari dan efeknyabaru terlihat setelah 3 minggu dan jelas bermakna terhadapplasebo setelah 6 - 9 minggu.22Beberapa penyelidik menge-mukakan, bahwa dengan dosis 600 mg/hari atau lebih selama 2 -4 bulan jelas memberikan hasil yang lebih baik daripada dengandosis rendah atau plasebo pada organic brain syndrometermasuk demensia.22-24Manfaat obat ini terutama pada pasiendengan gangguan serebral yang berhubungan dengan gangguanmetabolisme glukosa.25Walaupun demikian perlu dilakukanpenelitian uji klinik yang lebih luas dengan rancangan yang lebihbaik untuk memastikan manfaat obat ini.KESIMPULANTelah dibicarakan beberapa obat yang lazim dipakai padakelainan insufisiensi serebral dan demensia. Walaupun efek obat-obat tersebut masih sering dianggap kontroversial dan perludiadakan penelitian uji klinik yang luas dengan rancanganpenelitian yang mantap untuk dapat menilai manfaat obat-obatini secara tuntas, namun agaknya persoalannya mempunyai titikawal pada penentuan jenis kausanya terlebih dulu.Dengan mengingat penggolongan obat berdasarkan carakerjanya, maka obat-obat yang kerja utamanya pada sel sarafatau meningkatkan metabolisme sel-sel saraf dapat diberikanpada keadaan-keadaan degeneratif. Sedangkan obat-obat yangkerja utamanya pada peredaran darah serebral, dapat di berikanpada keadaan insufisiensi serebral. Disamping itu perlu diperhatikan pengobatan penyakit yang mendasari kelainanserebral yang merupakan kausa ekstrakranial.Dengan demikian maka terapi farmakologik diharapkan da-pat memberikan manfaat yang optimal.KEPUSTAKAAN1. Guyton AC. Blood flow through special areas of the body. Text bookof medical Physiology, 4th. edition, WB Saunders Co, 1971; p.367.2. Stumpf C. Pharmaka and Mirnleistung, in Neuropharmakologie,Springer Verlag, Wien New York, 1983; pp 157 - 163.3.Rasyad RS. Efek gabungan Hexobendin, Etamivan dan Etofilin padapenderita CVD, makalah Joint-session Neuropharmacology,Agustus, 1982.4. Marshall J. The management of cerebrovascular disease, 3rd ed.Oxford: Blackwell Scientific Publications, 1976; 1 - 60.5.Meyer JS. Modern concepts of cerebrovascular disease, Spectrumpublications, New York, 1975.6. Meiss, WD. Drug effects on regional cerebral blood flow in focalcerebrovascular disease, Journal of the Neurological Science, 1973,19 : 461 - 482.7. Meyer JS et al. Effects of hexobendine on cerebral hemisphericblood flow and metabolism. Neurology 1971; 121. 7 : 691 - 702.8. Kraupp D et al. The effect of Hexobendine on cerebral blood flowand metabolism, Arzneim-Forsch, 1969; 19 : 1691 - 1698.9. McHenry L et al. Regional cerebral blood flow and cardiovasculareffect of hexobendine in stroke patiens, Neurology, vol. 22, 1972;3 : 2 1 3 : 2 1 7 - 2 2 3 .10. Hapke HJ. The effect of Fludilat on the Blood Brain Barrier, The-rapie Woche, English Edition 24. Nr 25, 17; 1974.11. Bartles H & Schneider B. Investigation of the pharmacodynamicaction of Fludilat in the .treatment of cerebrovascular insuffi-ciency, Med. Welt 1978; 29 : 1056 - 1060.12. Skondia V. Criteria for Clinical Development and Classification ofNootropic Drugs. International Symposium on Nootropic Drugs,Rio de Janeiro, 1979; pp 7 - 20.13. Muller R & Lehrach F. Haemorheology and Cerebrovascular Di-sease : Multifunctional approach with Pentoxifylline, Curr MedRes Opin Vol 7 : No. 4, 1981.14. Buckert D & Harwart D. Trials of BL 191 in double blind test, IIFarmaco, 1976;5, 31.15. Takamatsu S, Sato K, Takamatsu M, Sakuta S & Mizuno S. Cha-nges in haematological and blood chemical parameters after treat-ment of aged arteriosclerotic patients with Pentoxifylline, Phar-matherapeutica, Vol. 2, No. 3, 1979.16. Chouinard G, Annable L, Olivier M, Fontaine F & Ross ChouinardA. Psychotropic and Neurophysiologic effects of Piracetam inGeratric Psychiatr Patients. a controlled study. preliminary report.International Symposium on Nootropic Drugs, Rio de Janeiro,1979; pp 23 - 30.17. Castellanos V & Suarez MV. The use of Piracetam in the Psycho-Organic Syndrome of Senility. International Symposium onNootropic Drugs, Rio de Janeiro, 1979; pp 49 - 60.18. Mendivil MAC. Clinical work in Patients with a Psyeho-OrganicSyndrome of Senility using the Drug Piracetam. InternationalSymposium on Nootropic Drugs, Rio de Janeiro, 1979; pp 31 - 48.19. Herrschaft H. Die Wirkung von Pyritinol ouf die Gehirndurchblu-tung des Menschen,.Munchen Medizinische Wochenschrift, 60,1978.20. Becker K & Hoyer S. Hirnstoffwechseluntersuchungen unter derBehandlung mit Pyrithioxin, Deutsche Zeitschrift fur Nervenheil-kunde, p1966; pp 188 - 200.21. Martin KJ. On the Mechanism of Action of Encephabol, J. int. Med.Res, Vol. 2. no. 2, 1983.22. Hamouz W. The use of Pyritinol in patients with moderate to se-vere organic psychosyndrome, Pharmatherapeutica, Vol. 1 No. 6,1977.23. Cooper AJ & Magnus RV. A placebo-controlled study of Pyritinolin Dementia, Pharmatherapeutica, Vol 2, No. 5, 1980.24. Glatzel J. Dose-Effect Relationship of Drally Administered Pyriti-nol in the Chronic Brain Syndrome, Med. Klinik, 1978; 73. 1117-1121.25. Hoyer S, Oesterreich K & Stoll KD. Effects of Pyritinol HCL onblood flow and oxidative metabolism of the brain in patients withDementia, Arzneim Forsch 1977; 27, 671.26. Kohimeyer K. The effect of Bencyclane on the General and Re-gional Blood supply of the brain. Investigation with the Xenon 133clearance method. Herz/Kreislauf 4. Nr. 5, 1972; 196 - 203
Emosi
Senin, 12 Desember 05 - oleh : admin
Emosi adalah gejolak yang ada pada organisme yang disertai oleh respon terhadap suatu rangsang, di dalamnya , mengandung suatu kebutuhan dasar . Jika kebutuhan itu terpenuhi individu merasa gembira, bahagia, dicintai. Akan tetapi jika tidak terpenuhi individu akan merasa marah, takut khawatir, cemburu, cemas dan sedih (Cole, 1963)
Meichati (1983) mengemukan bahwa emosi adalah pengalaman bathin yang timbul untuk melengkapi arti pengalaman itu bagi seseorang disertai oleh kegiatan fisik lainnya, sehingga mempengaruhi seluruh pribadinya. Perkembangan emosi dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman baik bersifat memupuk atau menghambat.
Lugo dan Hersey (dalam Santosa, 1995) menyatakan bahwa emosi menyertai apa saja yang individu kerjakan, pikiran dan pelajari. Adakalanya emosi melanda seseorang dengan hebat, sehingga membingungkannya sementara individu lainnya tidak menyadari keberadaannya.
Pendapat berbagai para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa emosi adalah pengalaman bathin yang menyertai apa saja yang dilakukan oleh individu, dorongan-dorongan yang mengandung kebutuhan dasar yang mempengaruhi keseleuruhan kepribadian individu.
Dalam otak manusia, tedapat struktur yang mengelilingi pangkal otak, yang dikenal sebagai sistem limbik. Di dalamnya terdapat yang namanya amigdala, yang sering disebut sebagai bank memori emosi otak, tempat menyimpan semua kenangan baik tentang kejayaan dan kegagalan, harapan dan ketakutan, kejengkelan dan frustrasi. Amigdala menggunakan memori-memori yang tersimpan ini dalam perannya sebagai semacam sentinel, yang bertugas memantau semua informasi berupa segala sesuatu yang kita lihat dan kita dengar dari waktu ke waktu, dan mengukur besar ancaman atau peluang melalui pencocokan apa pun yang terjadi sekarang dengan arsip-arsip pengalaman masa lampau yang terhimpun dalam otak (LeDoux dalam Goleman, 1999)
Struktur otak lainnya adalah hippocampus dan neokorteks. Dalam ingatan, amigdala dan hippocampus bekerja bersama-sama, masing-masing menyimpan dan memunculkan kembali informasi khusus secara mandiri. Bila hippocampus memunculkan kembali informasi maka amigdala menentukan apakah informasi mempunyai nilai emosi tertentu (Goleman 1995)
Hippocampus dan amigdala merupakan dua bagian penting dalam otak manusia. Hingga saat ini, kedua struktur limbik itu melakukan sebagian besar atau banyak ingatan dan pembelajaran otak. Amigdala adalah spesialis masalah-masalah emosional. Apabila amigdala ini dipisahkan dari bagian-bagian otak lainnya, maka hasilnya adalah ketidakmampuan yang amat mencolok dalam menangkap makna emosional dalam suatu peristiwa. Apabila amigdala ini dibuang maka diyakini orang tersebut kehilangan semua pemahaman tentang perasaan , juga setiap kemampuan merasakan perasaan. Amigdala berfungsi semacam gudang ingatan emosional dan dengan demikian itu, hidup tanpa amigdala merupakan kehidupan tanpa makna pribadi sama sekali (Ekman,1994 dalam Goleman 1995)
Amigdala, sebagai kunci dalam otak emosional pertama kali ditemukan oleh Joseph LeDoux seoran ahli saraf di Center Neural Science New York University, Ia menjelaskan bagaimana Amigdala mampu mengambil alih kendali apa yang di kerjakan manusia bahkan sewaktu otak yang berpikir, neokorteks masih menyusun keputusan, fungsi-fungsi amigdala dan pengaruhnya pada neokorteks merupakan inti kecerdasan emosional.
Penelitian itu menemukan suatu berkas neuron yang lebih kecil yang menghubungkan thalamus langsung dengan amigdala. Saluran yang lebih kecil dan lebih pendek ini mirip jalan pintas saraf memungkinkan amigdala menerima sejumlah masukan langsung dari indera-indera dan memulai suatu respon sebelum masukan-masukan itu terdata sepenuhnya oleh neokorteks (LeDoux dalam Goleman, 1999). Secara anatomi, sistem emosi mampu bertindak terlepas dari neokorteks. Amigdala dapat menyimpan ingatan dan repertoar respon sehingga individu bertindak tanpa betul-betul menyadari mengapa melakukannya, karena jalan pintas dari talamus menuju amigdala sama sekali tidak melewati neokorteks.
Emosi sangat penting bagi rasionalitas. Dalam liku-liku perasaan dengan pikiran, kemampuan emosional membimbing keputusan individu dari saat ke saat saling membahu dengan pikiran rasional mendayagunakan, atau tidak mendayagunakan pikiran itu sendiri (Goleman, 1995)
Stress bisa menjadi sesuatu yang positif karena membuat individu selalu berjaga-jaga menghindari bahaya. Reaksi tubuh terhadap stressor, bahaya atau tantangan dimulai dengan reaksi awal di hipotalamus yang memulai reaksi rantai melalui serabut saraf dan reaksi biokimiawi, selanjutnya melalui syaraf otonom simpatik menimbulkan pelbagai perubahan di seluruh tubuh. Individu menjadi waspada penuh, dan tersedia energi untuk menghadapi tantangan, baik untuk menghadapi ancaman bahaya laut, berlomba, atau hanya sekedar mengejar jadual waktu.
Ketika stres terjadi, amigdala mengirim pesan pada kelenjar endokrin untuk mengeluarkan sejumlah bahan kimia yang dimulai dengan pelepasan CRF (corticotropin-releasing factor) dan diakhiri dengan membanjirnya hormon-hormon stres terutama kartisol (Tiara.co.id, 2002). Ketika hormon-hormon tersebut diproduksi, tubuh bereaksi secara spontan, kabur atau melawan. Bahan kimia tersebut tinggal di dalam tubuh berjam-jam lamanya, padahal setiap kali kejadian yang mengesalkan berikutnya hormon-hormon tersebut terus diproduksi, sehingga terjadilah penumpukan hormon stres. Penumpukan itu membuat amigdala menjadi detonator yang sangat peka, yang siap membajak akal sehat menjadi naik pitam atau panik hanya karena provokasi hal-hal yang gampang (Goleman, 1999)
Salah satu dampak dari horman stres terlihat pada aliran darah, ketika denyut jantung meningkat. Darah yang seharusnya mengalir deras justru terhalang masuk ke pusat-pusat kognitif otak. Kartisol mencuri energi dari bagian memori kerja otak dan mengalihkannya ke perasaan. Ketika kadar kartisol sedang meninggi, orang lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan tidak mampu mengingat dengan baik (Wolkowitz dkk dalam Goleman, 1999)
Di otak, peredam ledakan amigdala terletak di ujung lain sirkuit penting nekorteks, yaitu lobus-lobus prefrontral tepat di balik dahi. Korteks prefrontal bekerja saat seseorang merasa takut atau marah, tetapi berfungsi menghambat atau mengendalikan perasaan agar dapat menangani situasi yang dihadapi dengan lebih efektif. Wilayah prefrontral mengatur reaksi emosional sejak awal, ia berperan sebagai neuron-neuron inhibitor (penghambat) yang dapat memveto pesan-pesan impulsif dari pusat-pusat emosi, terutama amigdala, pada saat emosi dan godaan nyaris tak terkendali. Sebagai sumber impuls emosi, amigdala sangat berperan dalam pengalihan perhatian, sedangkan lobus perifrontral adalah tempat dihimpunnya memori kerja, termasuk kemampuan memusatkan perhatian kepada sesuatu yang sedang dipikirkan (Goleman, 1995, 1999)
Perbedaan otak laki-laki dan wanita
Dr. Agustinus Sujatmiko, SpS
Otak merupakan pusat perilaku kita, pusat berpikir, perasaan dan daya ingat. Dimana masing-masing tempat di otak mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Ada yang untuk daya ingat, bahasa, pemecahan masalah dan sebagainya. Kita tahu meskipun otak manusia mempunyai kemiripan, tetapi ada perbedaan antara masing-masing orang dengan yang lain. Kita mungkin berbeda dengan orang lain dalam hal kemampuan pemecahan masalah yang kita sebut intelektual, yang diukur dengan menggunakan IQ. Satu orang mungkin bagus dalam berbahasa , yang lain mungkin bagus dalam pengenalan objek atau fungsi yang lain.
Kemampuan ini tergantung dari bagian utama otak yang kita sebut serebrum. Serebrum dibagi menjadi dua yang kita sebut left and right cerebral hemispheres.
Ada perbedaan antara ke dua hemisfer. Dimana hemisfer kiri sangat penting untuk berbahasa, dimana pada ganguan daerah ini, yang bisa disebabkan oleh strok akan menghasilkan gangguan berbahasa ( afasia) dan juga menyebabkan gangguan pergerakan pada anggota gerak sebelah kanan
Sedangkan kerusakan otak kanan, akan terganggu dalam mengatur melodi , dan akan mengalami gangguan dalam mengidentifikasi objek dan lokasi secara akurat.
Kedua sisi otak ternyata mempunyai struktur anatomi yang berbeda, yang disebut anatomical asymmetries.
Salah satu contohnya otak bagian temporal, sebagian dari lobus ini tersembunyi di daerah fisura Sylvian, yang merupakan bagian yang penting dalam pengertian berbahasa , bagian sisi kiri lebih besar dibandingkan pada sisi kanan.
Lalu bagaimana dengan perbedaan antara otak manusia satu dengan yang lain ?
Beberapa penelitian menyatakan sama, hanya ada perbedaan kecil, terutama yang berhubungan dengan ketrampilan tangan . Hampir 90% orang menggunakan tangan kanannya yang kita sebut right- handed, yang berhubungan dengan otak sisi sebelah kiri yang disebut otak dominan.
Otak laki-laki atau perempuan ?
Ada pendapat laki-laki dan perempuan berbeda dalam kemampuan fungsi otaknya. Pada penelitian yang dilakukan pada binatang dengan meneliti hormon sex yang dihasilkan kelenjar-kelenjar sex .Hormon ini dibutuhkan dalam perkembangan laki-laki dan perempuan. Hormon sex ini sangat penting untuk pembentukan genital dan perbedaan perilaku .
Pada penelitian di Universitas Wisconsin, para peneliti memberikan suntikan testosteron pada monyet betina yang baru dilahirkan, hasilnya ternyata monyet betina yang biasanya suka mengasuh dan memelihara menjadi agresif dan suka berkelahi seperti monyet jantan. Pada perempuan dengan "CAH" (Congenital Adrenal Hiperplasia) ,anak tersebut dilahirkan dengan jenis kelamin perempuan tetapi mempunyai perilaku seperti "tomboys". Hormon androgen mempengaruhi perilaku dan keinginan (hawa nafsu). Hipotalamus yang terletak dibagian tengah dasar otak , yang mengatur banyak fungsi seperti makan, tidur, kontrol suhu, dan reproduksi, Salah satu bagian dari hipotalamus yang bertanggung jawab dalam perilaku seksual lebih besar pada laki-laki dibandingkan dengan pada perempuan .
Hormon sex juga mempengaruhi bagian bagian dari otak, dimana salah satu contohnya lapisan luar dari serebrum yang disebut kortek, lebih tebal pada hemisfer otak kanan dibandingkan hemisfer otak kiri pada tikus jantan, sedangkan pada tikus betina sama.Penemuan terbaru menyatakan bahwa otak laki-laki dan perempuan berbeda, salah satu contoh dalam mengartikan kata, laki-laki hanya menggunakan otak kiri sedangkan perempuan menggunakan kedua hemisfernya.Otak kiri berfungsi mengontrol analisa berbahasa, dan pergerakan tubuh, sementara sisi kanan bertanggung jawab untuk spasial,ekspresi muka, emosi, dan intonasi suara.
Otak kiri dan otak kanan dihubungkan dengan serabut yang menyilang diantaranya yang disebut komisura , salah satu komisura yang terbesar dan terpenting disebut Korpus kalosum, sedangkan bagian penting lainnya adalah komisura anterior. Ini berfungsi untuk saling memberikan informasi diantara kedua hemisfer. Hubungan ini juga berbeda antara laki-laki dan perempuan, dimana pada perempuan komisura anterior lebih besar dan para peneliti juga menemukan bahwa bagian belakang dari bagian korpus kalosum lebih besar pada perempuan.Area yang lebih besar ini menghasilkan komunikasi yang lebih baik antara otak kanan dan kiri, sehingga menbedakan cara kerja otak yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Hal ini akan menghasilkan perempuan lebih sensitiv menyangkut emosi, komunikasi non verbal, bahkan intuisi sangat mempengaruhi pikiran mereka. Sedangkan pada laki-laki relatif kurang dipengaruhi emosi ( area emosi berada di sisi kanan hemisfer).
Juga ada perbedaan pada bagian hemisfer kiri yang bertanggung jawab untuk bicara dan pergerakan motorik. Ada dua bagian area untuk berbahasa , sati di lobus frontal, satunya lagi di bagian belakang (pertemuan anatar lobus temporal dan parietal). Pada perempuan bagian frontal merupakan bagian yang penting dibandingkan bagian belakang, sehingga masalah dalam berbicara lebih mudah terganggu jika terjadi kerusakan di bagian kiri hemisfer. Pada laki-laki hampir sama, tetapi bagian belakang khususnya di bagian parietal tampak lebih penting.
Perubahan Evolusi
Pada penelitian binatang, menyatakan perbedaan ini dipengaruhi oleh karen hormon sex, dimana pada otak tikus betina muda yang mengeluarkan hormon androgen, kemampuan spatialnya berbeda dengan tikus-tikus betina yang normal dan kemampuannya seperti pada tikus jantan.Hal ini sama di manusia , dimana perempuan dengan androgen yang berlebihan mempunyai kemampuan spasial yang lebih baik dibandingkan perempuan lain.Jada hormon sex ini menyebabkan perubahan pada otak yang membuat perbedaan satu dengan yang lain, tetapi masih memerlukan penelitian lagi.